Kalau ada jersey yang disiapkan untuk digunakan bermain tetapi pada prakteknya ternyata dipakai untuk latihan, maka jersey Arema away 2009/2010 adalah jawabannya.
Arema sendiri akhirnya menggunakan jersey Arema away 2009/2010 yang lain. Perbedaannya adalah ketiadaan nomor di dada, sementara jersey latihan ini menggunakan nomor dada.
Salah satu contohnya adalah saat Arema menang 2-0 melawan Bontang FCÂ hingga saat kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-0.

Setelah melawan Persebaya, kemudian jersey yang menggunakan nomor dada ini tidak dipakai latihan lagi. Sebagai gantinya, kitman menggunakan jersey merah yang tidak ada nomor dadanya.
Selanjutnya untuk laga away, Arema mengenakan jersey putih. Salah satunya ketika Arema menang 1-0 di Lamongan melawan Persik Kediri Arema, jersey putih itu seterusnya dipakai saat memasuki putaran kedua hingga liga selesai dan dikenal sebagai jersey juara.
Karena disiapkan untuk laga resmi, tidak heran jersey ini sudah oleh kitman sud dilengkapi dengan patch Djarum ISL 2009/10 dan PSSI. Sebuah kondisi yang cukup unik karena biasanya jersey latihan terbilang polos dari patch.

Secara desain, tidak ada perbedaan jersey away Arema 2009/10 ini dengan jersey home dan jersey ketiga yang sama-sama disponsori oleh apparel Diadora. Kain yang digunakan adalah hyget namun lebih halus dan lentur. Warna merah dipilih karena merupakan turunan dari warna jersey Arema sebelum-sebelumnya. Hanya saja, pihak Arema mengkombinasikan dengan warna abu-abu.

Kemudian oleh kitman, diberi tambahan patch dan nomor punggung yang disablon dengan warna kuning. Untuk nomor punggung ada dua versi font di bagian dada. Sayang VamosArema, sendiri belum tahu font apa yang digunakan.
Jersey ini didapatkan VamosArema dari Noh Alamshah setelah latihan. Sang pemain sendiri adalah nyawa di tim Arema pada periode itu. Perannya sangat krusial dengan 13 gol yang dia ciptakan sepanjang musim.